1. Tipe addressing :
a. Unicast : menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan (dari satu ke satu).
b. Anycast : menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
c. Broadcast : menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
d. Multicast : menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many tapi bukan keseluruhan, hanya beberapa.
2. Protokol Routing
Pada layer internet TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:
a. RIP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector
· Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:
- Routing protokol distance vector
- Metric berdasarkan jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur
- Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
- Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
· Routing Protokol RIP terdiri dari 2 versi :
i. Versi 1, tidak support VLSM (Virtusl Length Subnet Mask) dan merupakan routing protocol standard.
ii. Versi 2, mendukungVLSM (Virtual Length Subnet Mask).
Administrative distance akan berperan dalam proses pemilihan jalur yang akan digunakan untuk mengirimkan paket ke jaringan lain.
b. IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector
IGRP adalah protokol routing yang dibangun oleh Cisco, dengan karakteristik sebagai berikut:
- Protokol routing distance vector
- Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
- Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
c. OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link-state
OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut:
- Protokol routing link-state
- Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
- Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
- Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
d. EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector
EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:
- Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
- Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
- Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
- Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
- Update routing dilakukan secara multicast menggunakan alamat 224.0.0.10 yang diakibatkan oleh perubahan topologi jaringan
e. BGP – menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma distance vector
Border Gateway Protocol (BGP) merupakan routing protokol eksterior, dengan karakteristik sebagai berikut:
- Menggunakan routing protokol distance vector
- Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
- Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
Tidak ada komentar:
Posting Komentar