Senin, 11 Januari 2010

Perancangan Jaringan Komputer pada PT Perkebunan Nusantara

Jaringan komputer paling populer saat ini adalah LAN (Local Area Network). LAN merupakan sekelompok komputer yang saling berhubungan dalam area tertentu. Dengan LAN diantara komputer yang terhubung ke jaringan tersebut bisa saling berkomunikasi, berbagi pakai data, berbagi pakai pheriperal dan sebagainya. Penggunaan jaringan komputer LAN (Local Area Network) untuk komputerisasi merupakan salah satu upaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. PT Perkebunan Nusantara yang menjadi objek penelitian merupakan salah satu contoh instansi Pemerintah yang masih sangat minim dalam penggunaan teknologi jaringan komputer dalam kaitannya dalam membantu percepatan proses pekerjaan, terlebih pada penanganan dalam pengolahan dan pendistribusian data, setiap komputer pada sub bagian masih menggunakan komputer stand alone dan kurangnya pengetahuan komputer yang diterima sehingga pegawai kesulitan mengoperasikan komputer dan lebih menggunakan cara manual dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari, hanya pegawai tertentu saja yang dapat mengoperasikan komputer, sehinggga proses pengolahan dan pendistribusian data lamban. Salah satu upaya untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan merancang suatu sistem LAN (Local Area Network).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dianggap perlu merancang sebuah jaringan yang sesuai dengan kebutuhan PT Perkebunan Nusantara, maka penulis mengangkat judul “Perancangan Jaringan Komputer pada PT Perkebunan Nusantara”.

Baca selengkapnya...


Konfigurasi LAN pada Windows XP 2 pada Laptop HP Compaq 6520s

Langkah-langkah konfigurasi LAN pada Windows XP 2 pada Laptop HP Compaq 6520s

Sebelum melakukan komunikasi data antarkomputer dalam LAN, harus kita pastikan bahwa semua instalasi jaringan sudah benar. Untuk itu perlu dilakukan konfigurasi. Konfigurasi ini melalui transport protocol IPX/SPX/NetBios, konfigurasi TCP/IP, dan identifikasi nama komputer

Baca Selengkapnya...

Kamis, 07 Januari 2010

Tugas Jarkom

1. Tipe addressing :

a. Unicast : menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan (dari satu ke satu).

b. Anycast : menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.

c. Broadcast : menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.

d. Multicast : menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many tapi bukan keseluruhan, hanya beberapa.

2. Protokol Routing

Pada layer internet TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi:

a. RIP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector

· Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:

- Routing protokol distance vector

- Metric berdasarkan jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur

- Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang

- Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik

· Routing Protokol RIP terdiri dari 2 versi :

i. Versi 1, tidak support VLSM (Virtusl Length Subnet Mask) dan merupakan routing protocol standard.

ii. Versi 2, mendukungVLSM (Virtual Length Subnet Mask).

Administrative distance akan berperan dalam proses pemilihan jalur yang akan digunakan untuk mengirimkan paket ke jaringan lain.

b. IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector

IGRP adalah protokol routing yang dibangun oleh Cisco, dengan karakteristik sebagai berikut:

- Protokol routing distance vector

- Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability

- Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik

c. OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link-state

OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut:

- Protokol routing link-state

- Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328

- Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah

- Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan

d. EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector

EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:

- Menggunakan protokol routing enhanced distance vector

- Menggunakan cost load balancing yang tidak sama

- Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state

- Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek

- Update routing dilakukan secara multicast menggunakan alamat 224.0.0.10 yang diakibatkan oleh perubahan topologi jaringan

e. BGP – menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma distance vector

Border Gateway Protocol (BGP) merupakan routing protokol eksterior, dengan karakteristik sebagai berikut:

- Menggunakan routing protokol distance vector

- Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client

- Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
//tambahan