Rabu, 28 Oktober 2009

Insatalsi VmWare

Pertama persiapkan software “VMware” lalu lakukan konfigurasikan seperti berikut:
1. Pilih next untuk konfigurasi selanjutnya
















2. Pada setup type pilih salah satu. Typical berarti akan menginstal seluruh program secara otomatis tanpa harus memilih dulu. Custom berarti kita memilih program yang mau diinstal secara manual. Setelah itu pilih next.
















3. Kemudian pilih direktori penyimpanan untuk instalasi VMWare. Setelah itu klik next.
















4. Kemudian klik next.

















4. Kemudian klik next.
















6. Setelah itu klik install.
















7. Proses menginstall

















8. Isi serial number dan registration information kemudian enter






























9. Restart komputer.










10. Kemudian finish.
















11. Centang YES, kemudian OK.
Proses instalasi selesai.

Sabtu, 24 Oktober 2009

INSTALASI WINDOWS XP

Langkah-langkah instalasi :

1. Sebelumnya kamu membutuhkan CD master Windows XP terlebih dahulu kemudian masukan di CDROM/DVDROM kamu. Lalu restart komputer kamu, kemudian nampak tampilan seperti gambar lalu tekan tombol Delete pada keybord agar kamu dapat masuk di BIOS(Basic Input Output System) komputer. Pada beberapa jenis Mainboard harus menekan tombol F2 pada keyboard. Kamu dapat melihatnya pada perintah Press DEL to run Setup.














2. Lalu kamu akan berada dalam BIOS kemudian pilih Boot pada menu dan pilih item Boot Device Priority seperti pada gambar.















3. Setelah itu Kamu merubah [CDROM] pada posisi 1st Boot Device untuk boot melalui CDROM dengan menggunakan tombol +- di keyboard.Lalu tekan F10 untuk menyimpan konfigurasi kamu.















4. Restart komputer tunggu hingga muncul tulisan seperti pada gambar lalu tekan sembarang tombol dengan cepat.

5. Setelah pada tampilan berikut tekan Enter untuk lanjut pada proses instal atau R untuk melakukan reparasi Windows di Recovery Consule atau F3 untuk mengakhiri proses instal.

6. Lanjut pada Lisencing Agreement tekan F8 untuk lanjut dan ESC untuk batalkan proses.

















7. Pada gambar posisi partisi belum terisi oleh sistem windows.Tekan C untuk membuat partisi baru pada harddisk dan Enter untuk menginstal.















8. Lalu masukan berapa besar kapasitas partisi yang ingin kamu buat dalam satuan megabytes(MB) dan tekan Enter untuk membuat partisinya seperti terlihat pada gambar.

















9. Kemudian tekan Enter untuk melakukan proses instal atau Delete untuk menghapus partisi.















10. Dan pilih NTFS file system (Quick) atau FAT file system (Quick) lalu tekan Enter.


















11. Bila proses instalasi langkah 1 → 10 benar maka akan tampil seperti gambar.


















12. Setelah itu kamu sampai pada layar berikut Click Next.

















13. Lalu isikan dengan Nama dan Organisasi Kamu kemudian tekan Next.

















14. Disini Kamu akan mengisikan Produk Key atau Serial Number dari type windows Kamu tekan Next lagi.

















15. Isikan nama komputer dan password untuk mengaksesnya lalu tekan Next.

















16. Set Time Zone pada posisi (GMT+80:00) klik Next.

















17. Typical settings: Pada option ini settingan jaringan akan dibuat default windows dan Custom settings: Untuk mensetting jaringan kamu secara manual lalu klik Next.

















18. Bila Kamu terhubung kejaringan local dengan domain pilih option Yes, lalu isi dengan nama DOMAIN yang sama dengan DOMAIN jaringan Kamu dan sebaliknya jika tidak terhubung kejaringan atau terhubung tapi tanpa DOMAIN pilih option No, sekali lagi tekan Next.

















19. Selanjutnya Kamutinggal mengklik Ok,Next,Skip dan Finish juga diminta mengisikan nama kamu. hingga Kamu berada pada tampilan Dekstop Windows seperti ini. Sekarang Kamu tinggal menginstal driver hardware CPU Kamu.



















SELAMAT MENGINSTAL....!!!!!

Selasa, 13 Oktober 2009

OSI Layer

OSI MODEL

I. SEJARAH SINGKAT

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, system jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bias saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

1. Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan.
Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang popular digunakan.
2. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
3. Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protocol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

II. OSI MODEL
Keuntungan OSI Reference Model adalah
1. Membagi jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga dapat lebih mudah diatur dan dipelajari
2. Standarisasi Interfaces yang digunakan, sehingga membantu vendor-vendor perangkat jaringan yang berbeda dalam membangun dan mendukung pengembangan setiap perangkat.
3. Menjembatani perbedaan teknologi jaringan yang digunakan dalam berkomunikasi.
4. Mempercepat perkembangan teknologi jaringan.

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.


Model Layer OSI dibagi dalam dua group, yaitu “upper layer” dan “lower layer”. “
1. Upper layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer.
2. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”.



Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.

Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.

III. PROTOKOL
Protokol merupakan konsep atau aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer yang harus dipenuhi oleh pengirim dan penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar.

Pada protokol terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu;
a. Syntax merupakan format data, besaran sinyal yang merambat
b. Semantix merupakan kontrol informasi dan kesalahan data yang terjadi
c. Timing merupakan penguasaan kecepatan transmisi data dan urutannya

IV. LAYER OSI REFERENCE MODEL
1. Physical Layer
• Physical layer mendefinisikan media fisik dari transmisi paket data dimana protocol digunakan seperti Ethernet pinout, Kabel UTP (RJ45, RJ48 dsb) kita bisa perkirakan layer ini tentang kabel dan konektornya.
• Physical layer berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2. Data Link Layer
• Data link layer lebih menspesifikan pada bagaimana paket data didistribusikan / ditransfer data melalui media particular, atau lebih yang kita kenal seperti Ethernet, hub dan switches.
• Protokol
Protokol pada data link layer mengantur secara langsung transfer antara node-node dari data antara dua komputer.

Fungsi-fungsi yang mendukung protokol ini antara lain:
a. Deteksi dan koreksi kesalahan transmisi
b. Framing dan link akses
c. Reliable delivery
d. Flow control

Flow control merupakan teknik yang digunakan untuk mengontrol proses pengiriman frame dari pengirim ke penerima agar tidak terjadi penumpukan frame yang menyebabkan hilangnya frame sebelumnya, hal ini terjadi karena buffer penerima belum mengambil frame yang harus diterimanya.

Teknik error control pada data link pada umumnya ada dua, yaitu:
a. Error detection ada tiga jenis, yaitu Parity, BCC dan CRC yang dilakukan pada hardware, jika ada error maka flag ketiga detection itu akan on. Jika on maka penerima akan meminta ulang pengiriman data.
b. Error correction
Frame yang ada pada data link harus mencakup syncronisasi, format yang sesuai dengan control frame, agar physical layer dapat menerima format data link layer dan menjadi streaming bit.

Contoh-contoh protokol pada data link layer
a. HDLC (High Level Data Link Control)
b. Data Link layer pada intenet terdiri dari
• SLIP (Serial Line IP)
• PPP (Point to Point Protocol)
c. Data Link layer pada ATM

• Data link layer berfungsi untuk :
a. Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian dibawa melalui media.
b. Komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

3. Network Layer
• Network layer mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi logical address sepert IP Adreses bagaimana menuruskan / routing (oleh router) untuk siapa pengiriman paket data.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini.

• Protokol
Internet protocol memiliki dua arsitektur, yaitu :
1. Connectionless Internetworking Protocol
Keuntungan dari connectionless internetworking adalah :
a. Flexibel dapat dipakai dengan berbagai type network yang connectionless dengan sedikit modifikasi
b. Highly Roubus, jika ada node data paket hilang dapat diperoleh lewat node yang lain
c. Sangat tepat jika connection yang diminta transport layer adalah connectionless
2. Connection Internetworking Protocol
Contoh dari Connection Internetworking Protocol adalah :
a. ICMP (Internet Control Message Protocol) bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memperhatikan perhatian khusus
b. ARP (Address Resolution Protocol) bertugas menemukan hardware address suatu host dengan alamat IP tertentu
c. RARP (Reverse Address Resolution Protocol) bertugas menerjemahkan hardware address menjadi IP address suatu host.
d. IP (Internet Protocol) bertugas untuk menyediakan cara terbaik untuk membawa datagram dari sumber ketujuan, tanpa memperdulikan apakah mesin yang bersangkutan berada pada jaringan yang sama atau tidak, atau apakah terdapat jaringan-jaringan lainnya antara sumber dengan tujuan atau tidak.

• Network layer berfungsi untuk :
a. Menentukan alamat jaringan.
b. Menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan
c. Menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

4. Transport Layer
• Transport layer mendefinisikan managemen dari virtual circuit antar host dalam jaringan yang mengandung rangkain protocol dan permasalahan transprotasi data. Dilayer ini mengatur arus koneksi dan pengendalian error dalam proses pengiriman paket data seperti TCP, UDP dan SPX.
• Protokol
Layanan transport di implementasikan oleh protokol transport yang dipakai antara dua buah entity, protokol ini menyerupai protokol pada data link dalam hal kontrol error, pengurutan, dan mengontrol aliran data.
Selain persamaan tersebut protokol transport dan protokol data link juga memiliki perbedaan.

Perbedaan protokol transport dengan protokol data link ada pada:
a. Lingkungan tempat protokol-protokol itu beroperasi.
Pada data link dua buah router
berkomunikasi secara langsung melalui saluran fisik dan tidak perlu dilakukan pengalamatan untuk menetukan router yang diajak berkomunikasi, sedangkan pada pada transport layer saluran fisik tersebut digantikan oleh subnet dan diperlukan pengalamatan untuk menetukan dengan router yang diajak berkomunikasi.
b. Pengalokasian buffer.
Pada data link buffer dialokasikan tetap di setiap saluran sehingga frame baru akan selalu mendapatkan buffer yang bisa digunakan. Pada transport layer tidak menarik jaka dilakukan hal yang sama dengan data link, karena pada transport layer terjadi koneksi dengan jumlah yang besar.

Pada transport layer, internet memiliki dua buah protokol utama, yaitu:
 TCP (Transmition Control Protocol) merupakan protokol yang bersifat connection oriented. Setiap byte pada koneksi TCP memiliki no urut 32 bitnya sendiri. Entity TCP pengirim dan penerima saling bertukar data dalam bentuk segmen, setiap segmen header memiliki ukuran tetap 20 byte yang diikuti oleh nol atau lebih byte-byte data. Software TCP memutuskan besarnya segmen, dan dapt mengakumulasikan data dari beberapa penulisan menjadi sebuah segmen, atau memotong-motong data dari sebuah penulisan menjadi beberapa segmen.

Terdapat dua hal yang membatasi ukurun segmen
i. Setiap segmen, termasuk header TCP, harus pas playload IP 65.535 byte
ii. Setiap jaringan memiliki MTU (Maximum Transfer Unit) yang umumnya beberapa ribu byte yang menentukan ukuran maksimum segmen.

Jika segmen lebih besar dari jaringan yang dilewatinya, maka segmen dapat dipecah menjadi bebrapa segmen oleh router.

Koneksi dalam TCP menggunakan headshake tiga arah. Untuk membentuk sebuah koneksi, pada server, secara pasif menunggu koneksi yang masuk dengan mengeksekusi primitive primitive listen dan accept, baik dengan menspesifikasikan sumber yang spesifik ataupun tidak menspesifikasikan apapun sama sekali. Pada client mengeksekusi primitive connect, yang menspesifikasikan alamat IP dan port tempat koneksi akan dibuat, ukuran segmen TCP maksimum yang akan diterima, dan secara optional beberapa data pengguna seperti password. Primitive connect mengirimkan segmen TCP dengan bit SYN dalam keadaan aktif dan bit ACK dalam keadaan pasif dan menunggu respons.

Manjemen window pada TCP tidak secara langsung terkait dengan acknowledgment seperti pada sebagian besar protokol-protokol data link. Misalnya pada penerima yang memiliki buffer 4096 byte, bila pengirim mentransmisikan segmen 2048 byte yang diterima secara benar, maka penerima akan mengacknowladge segmen ini. Akan tetapi, karena sekarang penerima hanya memiliki 2048 ruang buffer, maka penerima akan menawarkan jendela 2048 byte yang diawali pada byte berikutnya yang diharapkan.

 UDP merupakan protokol yang bersifat connectionless.

• Transport layer berfungsi untuk :
a. Menentukan metode dan kehandalan pengirim (transfort) data antar hosts,misal: metode TCP atau UDP
b. Membangun (establish), mengatur (manage), dan menghentikan (terminate) virtual circuits antar hosts atau jaringan.
c. Data Fault Detection dan mengatur perbaikan informasi data yang dikirimkan, dengan meminta kembali kepada hosts pengirim, data yang rusak atau error.

5. Session Layer
• Session layer mendefinisikan bagaimana memulai mengontrol dan menghentikan sebuah conversation/komunikasi antar mesin, contohnya kalo kita ambil uang di mesin ATM dari memasukan pin sampai dengan mengambil uang yang sebelumnya mesin berkomunikasi dengan server dahulu tentang saldo rekening anda dan jumlah yang anda minta. Dalam Session kita bisa menjumpai SQL, NFS, RPC dan lain-lainnya.
• Protokol
Protokol Data unit (SPDU) melalui hubungan logika, bahwa mereka saling berkaitan terutama ubntuk mendukung hubungan antara dua session service user.
Pertukaran ini dapat terjadi bila keduanya mengikuti tata cara sintak dan sematik dari session protokol. Protokol juga mengkhususkan kepada kejadian-kejadian yang menyebabkan SPDU dikirim, atau aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh ssession entity ketika menerima SPDU.

Parameter SPDU terdiri dari :
a. Parameter group unit dimiliki oleh encode group parameter
Parameter group unit terdiri dari tiga field, yaitu :
• Field group indicator yang mengindentifikasi parameter group yang telah diencode.
• Field length indicator yang mengindentifikasikan panjang dari parameter group yang telah diencode.
• Satu atau lebih parameter unit jika ada.
b. Parameter unit dimiliki encode single parameter
Parameter unit terdiri dari tiga field sebagai berikut:
• Field parameter indicator yang mengindentifikasikan parameter yang telah diencode.
• Field parameter indicator yang mengindentifikasikan panjang dari nilai parameter.
• Isi dari parameter itu sendiri jika ada.

Field-field yang biasanya digunakan dalam hubungan komunikasi field, yang menjadi parameter SPDU terdiri dari:
a. SPDU indicator field menerapkan tipe SPDU
b. Length indicator field menerapkan panjang parameter
c. SPDU parameter field menerapkan encode parameter satu atau lebih
d. User information field menerapkan SPDU dan jika memang ada

• Session layer berfungsi untuk :
a. Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi, bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain.
b. Membangun (establish), mengatur (manage), dan menghentikan (terminate) sesi antar aplikasi.

6. Presentation Layer:
• Presentation layer mendefinisikan format data seperti ASCII, HTML, JPG dan lainnya yang dikirimkan ke jaringan yang dapat dimanipulasi sehingga bisa di mengerti oleh penerima / kita contohnya anda menerima email tapi tidak bisa tertampil secara sempurna karena ada format yang tidak dikenali. Hal ini merupakan kegagalan dari layer presentasi.
• Protokol
Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)). Virtual Terminal Protokol (VTP) merupakan contoh dari protokol pada Presentation layer. Fungsi dari VTP adalah suatu paket program dimana terminal khusus diubah fungsinya menjadi yang umum sehingga dapat dipakai oleh sembarang vendor.
Paket software bagian ini adalah X28/X29/X.3 yang disebut sebagai PAD (Packet Assambly Deassambly)
X.3 : mengontrol operasi
X.28 : terminal emulator
X.29 : Host emulator

Fungsi dari VTP untuk presentation layer adalah :
a. Membuat dan memelihara struktur data
b. Translating karakteristik terminal ke bentuk standard

• Presentation layer berfungsi untuk :
a. Menjamin data dapat dibaca oleh sistem yang menerima data
b. Menentukan format data yang dikirimkan ataupun diterima
c. Menentukan struktur data
d. Mengatur sintax data transfer bagi Application layer.

7. Application Layer:
• Application layer mendefinisikan pelayanan komunikasi jaringan dalam bentuk aplikasi seperti : Telnet, FTP, HTTP, SMTP, SNMP, SSH.
• Protokol
Pada layer ini ada dua jenis protokol yang sering dipakai, yaitu:
1. SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol ini berfungsi menyederhanakan sistem network yang kompleks menjadi sederhana. Semua informasi tentang network akan ada di masing-masing kelompok yang ditaruh pada Management Information Base (MIB).

Secara umum protokol ini melakukan:
• Restruktur network ke arah yang mudah dikontrol dengan membagi atas bagian bagian
• Semua informasi disimpan pada MIB
• Memiliki security
• Memiliki privacy di masing-masing kelompok maupun antar kelompok
• Clock synchronization
• Mempunyai access control

SNMP merupakan suatu komponen yang memegang peranan penting di dalam Sistem Management Network yang merupakan suatu kumpulan tool untuk memonitori dan mengontrol network yang memiliki sifat :
• Seorang operator interface mampu memberikan perintah-perintah untuk melengkapi sebagian atau seluruh kerja management network.
• Sebagaian hardware dan software yang dibutuhkan untuk management dapat digabung ke dalam peralatan yang ada.

Komponen dari Sistem Management Network adalah:
• Manajement terminal kerja atau manager merupakan peralatan yang berdiri sendiri namun memiliki kemampuan untuk diterapkan pada sistem distribusi, manajemen terminal kerja menjadi penghubung antara seorang manager network dengan system management network.
• Agent, yaitu platform-platform kunci seperti host, bridge, router, dan hub yang mungkin disertakan bersama software agent, sehingga dapat dikelola dari sebuah manajemen terminal kerja.
• Management Information Base
• Protokol manajement network
• Manajemen terminal kerja dan agent dihubungkan oleh sebuah Network Management Protocol. SNMP dipakai untuk manajemen network TCP/IP, sedangkan untuk network berbasis OSI digunakan CMIP (Common Management Information Protocol), SNMPv2 yaitu versi SNMP yang telah disempurnakan, telah bisa digunakan pada network berbasis TCP/IP dan OSI.

2. FTP (File Transfer Protocol)
Protokol ini bertujuan untuk transfer suatu file atau bagian dari file dengan menggunakan FTP command yang dilakukan dengan menambah driver pada system operasi sehingga sistem operasi dapat digunakan secara interaktif oleh user saat online.
Protokol ini sering kali mencakup layer 5,6, dan 7 bersama-sama sehingga berfungsi sebagai user application untuk langsung mengakses transport layer agar file terkirim.

ISO menggunakan standar FTP yaitu FTAM (File Transfer, Access and management) dalam mengirim, mengakses maupun memanajemen file. Standar ini memiliki tiga ciri, yaitu:
a. Virtual Filestore Definition, yaitu struktur file, atribut yang menunjukkan suatu file, tindakan-tindakan penanganan suatu file dan elemen file.
b. File Service Definition, yaitu mendefinisikan pelayanan-pelayanan yang ada kepada user untuk mengakses dan memanipulasi file virtual.
c. File Protocol Spesification, yaitu berfungsi untuk menyediakan sebuah dukungan langsung pelayanan FTAM. Terdapat sebuah mapping satu-satu dari pelayanan sederhana sampai protocol unit data. bagian ini akan melakukan setup pada bagian koneksi dan menyisipkan checkpoint pada aliran data.

Ada tiga kemungkinan proses file transfer, yaitu
a. User akan mentransfer file dari dirinya ke orang lain yang ada dalam network
b. User akan mentransfer file dari user lain ke dirinya
c. User pertama akan mentransfer file dari dirinya ke user lain, atau dari user kedua ke user ketiga atas komando user pertama.

File yang ditranfer oleh user dapat berupa :
a. Data di dalam file tersebut
b. Data dan struktur file
c. Data dan struktur file dan atribut lainnya, seperti access control list, index, update, dan yang lainnya

Service yang dapat dihasilkan oleh FTP adalah:
a. Access control
b. Processing mode
c. File Name Fasilities
d. Alternating Operation
e. File Management Fasilities
f. Error Recovery
g. Flow Control
h. File Structur
i. Status Report

• Application layer berfungsi untuk :
a. Aplikasi atau layanan (service) yang melakukan proses komunikasi data.
b. Layer ini Bertanggungjawab atas informasi antara program komputer, seperti E-mail, File transfer, browser dan service lain yang jalan dijaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

V. DATA ENCAPSULATION
Data Encapsulation adalah proses pemberian informasi (berupa header atau trailer) data
menjadi paket data (PDU=Protocol Data Unit) sebelum dikirimkan ke layer selanjutnya.

Tahapan-tahapannya :
1. Tahap 1 (PDU=data)
Proses perubahan format aplikasi menjadi PDU yang disebut sebagai DATA, yang dapat
dikirimkan melalui media jaringan.
2. Tahap 2 (PDU=Segments)
Proses pengumpulan data yang akan dikirimkan menjadi paket data yang disebut dengan SEGMENT.
3. Tahap 3 (PDU=Packets)
Pemberian Informasi (Network Header) alamat logical (IP Address) asal dan tujuan paket data
4. Tahap 4 (PDU=Frames)
Pemberian informasi (Frames header and Trailer) paket data mengenai perangkat jaringan yang terhubung langsung.
5. Tahap 5 (PDU=Bits)
Proses konversi paket digital menjadi signal-signal listrik agar paket dapat dikirimkan melalui media.
Proses Penambahan header pada sisi pengirim dan penghilangan header pada sisi penerima.

Sebagai contoh sehari-hari kita menerima email :

Layer 7, Anda memakai Microsof Outlook yang mempunyay fungsi SMTP dan POP3
Layer 6, anda mengirim email dengan format ASCII atau HTML
Layer 5, anda menggunakan email anda harus menginstal OS dahulu untuk membuka sesi komunikas jaringan.
Layer 4, OS membuka SMTP dengan sebuah TCP socket kemudian protocol terbuka untuk menerima data dari server email
Layer 3, computer mencari IP addres dari SMTP Server dengan melihat routing table yang diberikan OS Router jika tidak ditemukan akan memberikan pesan.
Layer 2, Paket Data dari IP addres di kirimkan oleh Ethernet
Layer 1, mengubah paket data menjadi signal elektrik yang ditransformasilkan pada kabel UTP Cat5






REFERENCY
• http://id.wikipedia.org/wiki/OSI_Reference_Model
• http://zulidamel.wordpress.com/2007/10/09/model-osi/
• http://mudji.net/press/?p=61
• Muhamad Taufiq, ST, CCNA,CCAI Regional Academy CNAP Pasundan Bandung

Sabtu, 25 April 2009

MONITOR

Monitor merupakan konsep bahasa pemrograman yang memilki fungsi yang sama seperti semaphore, namun cukup mudah untuk dikontrol. Konsep pemrograman ini telah diimplementasikan di dalam sejumlah bahasa pemrograman, termasuk diantaranya Concurent Pascal,Pascal Plus, Modula-2, dan Modula-3. Terakhir konsep ini diimplementasikan pada program library. Implementasi dari monitor ini memungkinkan orang untuk menaruh kunci monitor pada sembarang objek. Khususnya untuk sesuatu yang berupa linked list. Anda dapat mengunci semua linked list hanya dengan satu buah kunci, atau satu kunci untuk sebuah linked list, atau satu kunci untuk setiap elemen dari sebuah list.

Monitor dan Sinyal
Monitor merupakan modul software yang terdiri dari sebuah procedure atau lebih, sejumlah inisialisasi, dan juga data lokal. Karakteristik utama sebuah sinyal adalah sebagai berikut :
1. Variabel data lokal hanya bisa diakses oleh prosedur monitor dan tidak dapat diproses oleh prosedur eksternal.
2. Suatu proses memasuki sebuah monitor dengan cara memanggil salah satu prosedurnya.
3. Pada suatu saat tertentu hanya sebuah proses yang dapat melakukan eksekusi di dalam monitor. Proses lainnya yang telah memanggil monitor dihentikan, menunggu monitor dapat dilakukan kembali.

Dua karakteristik pertama mirip dengan karakteristik objek dalam Pemrograman Berbasis Objek. Disamping itu sistem operasi atau bahasa pemrograman yang berorientasi objek telah siap untukmengimplementasikan monitor sebagai objek dengan karakteristik khusus.
Dengan menjalankan disiplin satu proses pada suatu saat tertentu, monitor dapat memberikan fasilitas mutual exclusion. Variabel data dalam monitor dapat diakses oleh hanya sebuah proses pada suatu saat tertentu. Jadi struktur databagi-pakai dapat diproteksi dengancara menaruhnya di dalam Monitor. Apabila data di dalam monitor merepresentasikan beberapa sumber daya, monitor menyediakan fasilitas mutual exclusion untuk mengakses sumber daya tersebut.
Agara berguna untuk pengolahan secara konkuren, monitor harus mencakup alat sinkronisasi. Misalnya, anggap sebuah proses memanggil monitor dan pada saat berada di dalam monitor, harus dihentikan sampai beberapa syarat tertentu dipenuhi. Fasilitas yang diperlukan prosesbukan hanya menghentikan namun juga melepaskan monitor sehingga proses lainnya dapat masuk. Kemudian pada saat syarat terpenuhi dan monitor kembali dapat digunakan, maka proses perlu dilanjutkan dan diizinkan masuk kembali kedala m monitor dari posisi penghentiannya.
Monitor mandukung sinkronisasi dengan menggunakan variabel kondisi yang berada di dalam monitor dan hanya dapat diakses didalam monitor. Dua fungsi beroperasi pada variabel kondisi tersebut adalah sebagai berikut :
o cwait (c) : menghentikan eksekusi yang mamanggil pada kondisi c. Sekarang monitor dapat digunakan oleh proses lainnya.
o csignal (c) : melanjutkan eksekusi beberapa proses yang dihentikan setelah cwait pada kondisi yang sama. Apabila terdapat beberapa proses yang seperti itu, pilih salah satu. Apabila tidak tidak ada proses yang seperti itu, maka tidak perlu melakukan apapun.

Perlu diingat bahwa operasi wait / sinyal monitor berbeda dengan operasi wait / signal pada semaphore. Apabila suatu proses di dalam monitor mengeluarkan sinyal dan tidak ada task yang menunggu variable kondisi, sinyal tersebut akan hilang.
Walaupun proses dapat memasuki monitor dengan cara memanggil prosedur, kita dapat menganggap monitor sebagai sebuah pintu masuk yang dijaga sehingga hanya sebuah proses yang dapat masuk ke dalam monitor pada suatu saat. Poses lainnya yang berusaha memasuki monitor berkumpul di dalam antrian proses yang dihentikan untuk menunggu monitor ke dalam keadaan siap digunakan kembali. Sekali berada di dalam monitor, proses dapat berhenti sendiri pada kondisi x dengan menentukan cwait(x); hal ini ditempatkan pada antrian proses menunggu untuk masuk kembali ke monitor apabila kondisi berubah.
Apabila suatu proses yang sedang melakukan eksekusi di dalam monitor mengetahui adanya perubahan variable kondisi x, proses tersebut mengeluarkan csignal (x),yang memperingatkan antrian kondisi bahwa kondisi telah berubah.
Modul monitor , boundedbuffer , mengontrol buffer yang digunakan untuk menyimpan dan mencari karakter – karakter. Monitor itu terdiri dari dua variable kondisi : karakter ke dalam buffer dan notempty adalah benar apabila terdapat sedikitnya sebuah karakter di dalam buffer.
Producer dapat menambah karakter ke buffer hanya dengan menggunakan producer append yang berada di dalam monitor; producer tidak memiliki akses langsung ke buffer. Pertama – tama prosedur memeriksa kondisi notfull untuk menentukan apabila terdapat ruang kosong yang bisa digunakan di dalam buffer. Apabila tidak terdapat ruangan, maka proses yang sedang melakukan eksekusi monitor akan dihentikan pada kondisi itu. Proses lainnya (producer atau consumer) sekarang dapat masuk ke dalam monitor. Setelah itu, pada saat buffer tidak penuh, proses yang dihentikan dapat dikeluarkan dari antrian, diaktivasi lagi dan melanjutkan pengolahan. Setelah menempatkan karakter di dalam buffer, proses mengeluarkan sinyal kondisi notempty. Penjelasan yang sama dapat dilakukan bagi fungsi consumer.
Contoh ini akan menjelaskan pembagian tanggung jawab pada monitor bila dibandingkan dengan semaphore. Paa kasus monitor, konsep monitor itu sendiri menjalankan mutual exclusion, jadi tidaklah mungkin consumer dan producer mengakses buffer secara simultan. Akan tetapi, pemrograman harus menaruh primitive cwait dan csignal yang tepat di dalam monitor untuk mencegah proses agar tidak menyimpan item di dalam buffer yang telah penuh atau mengambil item dari buffer yang telah kosong. Pada kasus semaphore, mutual exclusion dan sinkronisasi merupakan tanggung jawab pemrogram.
Suatu proses keluar dari monitor segera setelah pengeksekusian fungsi csignal. Apabila csignal tidak terjadi pada akhir prosedur , maka di dalam proposal Hoare, proses yang mengeluarkan signal akan ditunda agar monitor dapat digunakan dan ditaruh di antrian sampai monitor berada dalam keadaan bebas. Salah satu kemungkinan di sini adalah menempatkan proses yang telah dihentikan pada pintu masuk antrian, sehingga proses tersebut akan bersaing untuk mendapatkan akses dengan proses lainnya yang belum memasuki monitor. Namun, karena proses yang dihentikan pada fungsi csignal telah melaksanakan sebagian tugasnya di dalam monitor, akan beralasan apabila memberikan kesempatan terlebih dahulu terhadap proses tersebut dibandingkan dengan memberikan kesempatan kepada proses – proses yang baru masuk dengan membuat antrian urgent yang terpisah. Sebuah bahasa yang menggunakan monitor, Concurrent Pascal, mengharuskan bahwa csignal hanya akan muncul pada operasi yang terakhir dieksekusi oleh procedure monitor.
Apabila tidak ada proses yang menunggu pada kondisi x, eksekusi csignal (x) tidak akan berpengaruh.
Seperti halnya dengan semaphore , mungkin saja terjadi kesalahan pada fungsi sinkronisasi monitor. Misalnya, apabila salah satu fungsi csignal di dalam monitor boundedbuffer diabaikan, proses yang memasuki antrian kondisi yang terkait akan terputus selamanya. Kelebihan monitor dibandingkan dengan semaphore adalah bahwa seluruh fungsi sinkronisasinya terikat pada monitor. Karena itu, akan lebih mudah untuk mengetahui bahwa sinkronisasi telah dilakukan dengan benar dan untuk mendeteksi adanya bug. Selain itu, apabila monitor telah diprogram dengan benar, akses ke sumber daya yang diproteksi adalah benar bagi akses dari seluruh prosesnya. Sebaliknya, akses sumber daya adalah benar hanya apabila semua proses yang mengakses sumber daya telah diprogram dengan benar.






Monitor dengan Notify dan Broadcast

Definisi monitor dari Hoare [HOAR74] mengharuskan bahwa apabila terdapat sedikitnya sebuah proses di dalam antrean kondisi, proses yang berasal dari antrean itu akan segera beroperasi apabila proses lainnya mengeluarkan csignal untuk kondisi itu. Jadi, proses yang mengeluarkan csignal harus segera keluar dari monitor atau dihentikan di monitor.
Terdapat beberapa kelemahan pendekatan ini:
1. Apabila proses yang mengeluarkan csignal tidak dikerjakan dengan monitor, maka diperlukan dua peralihan proses tambahan: satu peralihan untuk menunda proses tersebut dan peralihan lainnya untuk melanjutkannya kembali apabila monitor sudah dapat digunakan lagi.
2. Penjadwalan proses yang berkaitan dengan sinyal harus sangat reliabel. Pada saat csignal dikeluarkan, proses dari antrian kondisi tertentu harus segera diaktivasi dan scheduler harus menjamin bahwa tidak ada proses lainnya yang akan masuk masuk ke dalam monitor sebelum pengaktifan itu. Apabila tidak ada csignal yang dikeluarkan, kondisi dimana proses telah diaktivasi tidak akan berubah.
Lampson dan Redell membuat definisi monitor yang berbeda bagi bahasa Mesa [LAMP80]. Pendekatan yang mereka buat dapat mengatasi maslah-masalah dan memiliki kelebihan-kelebihan lainnya. Mesa juga digunakan pada bahasa pemograman sistem Modula-3 [NELS91]. Dalam Mesa, primitive-primitive csignal diganti dengan cnotify.
Pernyataan if diganti oleh loop while.jadi organisasi ini akan mengakibatkan sedikitnya sebuah evalusi ekstra terhadap variabel kondisi. Akan tetapi, tidak terdapat peralihan proses tambahan dan tidak ada halangan pada saat proses yang sedang menunggu harus mengejar cnotify.
Dengan aturan bahwa proses diperingatkan dan bukannya diaktivasi secara paksa, maka dimungkinkan untuk menambahkan primitive broadcast ke repertoire. Broadcast akan mengakibatkan seluruh proses yang sedang menunggu suatu kondisi akan ditempatkan pada keadaan Ready. Dalam hal ini, apabila producer menambahkan suatu blok karakter ke buffer, producer tidak perlu mengetahui jumlah karakter yang akan diambil oleh setiap consumer yang sedang menunggu.
Disamping itu, broadcast dapat digunakan pada saat proses akan menemukan kesulitan dalam mengatasi secara tepat proses mana yang akan diaktivasi. Sebagai contoh memori manager. Manager memiliki j byte yang berada dalam keadaan bebas; suatu proses akan membebaskan k byte lagi, namun tidak mengetahui proses yang sedang menunggu yang akan melanjutkan tugasnya dengan total k + j byte; karena itu proses tersebut menggunakan broadcast, dan semua proses akan memeriksanya sendiri apakah tersedia memori yang mencukupi.


Beritahu dengan syarat dan Kondisi Broadcast petunjuk digunakan untuk bangun menunggu proses pada kondisi variabel. J memberitahu bergerak entri pertama pada kondisi antrian ke antrian siap. J siaran membuat semua entri pada antrian siap.
NC Notify Condition NC Beritahu Kondisi

NC: PROCEDURE = NC: PROSEDUR =
BEGIN BEGIN
c: LONG POINTER TO Condition = Popbong[]; c: LONG Pointer UNTUK Kondisi Popbong = [];
cond: Condition; MinimalStack[]; cond: Kondisi; MinimalStack [];
CleanupCondition[c]; CleanupCondition [c];
cond cond Fetch[c] Fetch [c] ; ;
IF cond.tail # PsbNull THEN JIKA cond.tail # PsbNull LALU
BEGIN BEGIN
WakeHead[c]; WakeHead [c];
Reschedule[]; Reschedule [];
END; END;
END; END;

Jika kondisi antrian kosong, yang telah memberitahu tidak berpengaruh kecuali untuk membersihkan antrian.
BC Broadcast Condition BC Broadcast Kondisi

BC: PROCEDURE = BC: PROSEDUR =
BEGIN BEGIN
c: LONG POINTER TO Condition = PopLong[]; c: LONG Pointer UNTUK Kondisi PopLong = [];
requeue: BOOLEAN; requeue: Boolean;
MinimalStack[]; MinimalStack [];
CleanupCondition[c]; CleanupCondition [c];
FOR cond: Condition UNTUK cond: Kondisi Fetch[c] Fetch [c] , cond , Cond Fetch[c] Fetch [c]
WHILE con.dtail # PsbNull DO SAAT con.dtail # DO PsbNull
WakeHead[c]; WakeHead [c];
requeue requeue TRUE; TRUE;
ENDLOOP; ENDLOOP;
IF requeue THEN Reschedule[]; JIKA requeue LALU Reschedule [];
END; END;

Sebelumnya rutin melakukan sama dengan yang Beritahu pada setiap proses pada kondisi antrian. WakeHead digunakan untuk menghapus ketua antrian setiap waktu sekitar lingkaran. Jika kondisi antrian kosong, yang disiarkan tidak memiliki efek kecuali cleanup antrian.
Berikut ini rutin digunakan oleh Beritahu petunjuk dan broadcast, dan rutin NotifyWakeup.

WakeHead: PROCEDURE [c: LONG POINTER TO Condition] = WakeHead: PROSEDUR [c: LONG Pointer UNTUK Condition] =
BEGIN BEGIN
cond: Condition = Fetch[c] cond: Kondisi fetch = [c] ; ;
link: Psbtink = Fetch[@PDA.block[cond.tail].link] link: Psbtink = fetch [@ PDA.block [cond.tail]. link] ; ;
flags: PsbFlags flag: PsbFlags Fetch[@PDA.block[link.next].flags] Fetch [PDA.block @ [link.next]. Flag] ; ;
flags.waiting flags.waiting FALSE; FALSE;
Store[@PDA.block[link.next].flags] Toko [@ PDA.block [link.next]. Flag] + flags; + Flag;
Store[@PDA.block[link.next].timeout] Toko [@ PDA.block [link.next]. Timeout] +O; + O;
Requeue[src: c, dst: @PDA.ready, psb: link.next]; Requeue [src: c, dst: @ PDA.ready, psb: link.next];
END; END;

WakeHead juga membersihkan nilai timeout di proses, sehingga tidak akan keluar sementara waktu berjalan.

void append (char x) {
while (count == N) /*buffer is full; avoid overflow*/
cwait (notfull);
buffer [nextin] = x;
nextin = (nextin+1) % N;
count++; /*one more item in buffer*/
cnotify (notempty); /*notify any waiting consumer*/
}

void take (char x) {
while (count ==0)
cwait (notempty); /*buffer is empty; avoid underflow*/
x=buffer [nextout];
nexout = (nextout+1) % N;
count--; /*one fewer item in buffer*/
cnotify (notfull); /*notify any waiting producer*/
}
Kelebihan monitor dari Lompson/ Redell dibandingkan dengan monitor dari Hoare adalah :
1. Pendekatan Lompson/ Redell lebih tahan tehadap adanya kesalahan.
Pada pendekatan Lampson/ Redell , setiap prosedur memeriksa variable monitor setelah diberi sinyal, dengan menggunakan konsep while, suatu proses dapat memberikan sinyal/ broadcast secara salah tanpa menyebabkan eror dalam program yang diberi sinyal. Program yang diberi sinyal akan memeriksa variable yang relevan dan apabila kondisi yang diinginkan tidak dipenuhi, maka akan dilanjutkan.
2. Monitor Lompson/ Redell mengandalkan pendekatan yang lebih modular bagi konstruksi programnya.
Pada implementasi buffer allocator, terdapat dua tingkat kondisi yang perlu dipenuhi untuk kooperasi proses sekuential, yaitu :
a. Struktur data yang konsisten
Monitor melaksanakan mutual exclusion dan menyelesaikan operasi input dan output sebelum mengizinkan operasi lainnya pada buffer.
b. Level 1
Memori yang mencukupi agar proses ini dapat menyelesaikan permintaan alokasinya.
Pada monitor Hoare, setiap sinyal membawa kondisi tingkat 1, tetapi juga mengandung pesan implisit. Dimana sinyal implicit ini membawa kondisi tingkat 2. Bila kemudian program mengubah definisi kondisi tingkat 2, maka diperlukan ppembuatan ulang seluruh program proses pensignalan. Bila program akan mengubah asumsi yang dibuat oleh proses tertentu yang sedang menunggu, mungkin perlu pembuatan ulang seluruh program proses pensignalan. Cara ini tidak modular dan mudah menyebebkan eror sinkronasi (misalnya wake up by mistake) pada saat kode dimodifikasi. Pemrograman perlu mengingat perubahan semua proses setiap kali perubahan dilakukan terhadap kondisi tingkat 2.
Dengan menggunakan monitor Lompson/ Redell, broadcast akan menjamin kondisi tingkat 1 dan membawa suatu isyarat bahwa tingkat 2 dapat dipertahankan (setiap proses perlu memeriksa kondisi tingkat 2 itu sendiri). Bila perubahan dilakukan di tingkat 2 baik waiter maupun signaler, tidak ada kemungkinan erroneous wake up karena setiap prosedur memeriksa kondisi tingkat 2 miliknya sendiri. Sehingga tingkat 2 dapat disembunyikan di dalam setipa prosedur.
Pada monitor Hoare, kondisi tingkat 2 harus dibawa dari waiter ke dalam kode setiap proses pensignalan, yang melanggar prinsip abstraksi data dan prinsip modularitas antar prosedur.
//tambahan