Sabtu, 25 Juni 2011

Panggung Sandiwara

"Dunia ini...panggung sandiwara". Terispirasi dari kalimat tersebut aku mengira bahwa dunia ini memang suatu panggung sandiwara. Allah sebagai sutradara dan produser, malaikat bertugas sebagai crew, dan manusia serta makhluk ciptaan Allah lainnya merupakan sebagai pemeran dalam panggung sandiwara ini.

Allah membuat skenario untuk semua pemainnya dan menentukan alur ceritanya. Allah membuat skenario dan alur cerita terbaik untuk setiap pemerannya sesuai dengan kapasitas dan kemampuan si pemeran. Allah hanya membuat dan menetukan alur saja, untuk detail ceritanya sendiri sangat ditentukan oleh si pemeran.

Kedatangan dan kepergian si pemeran dalam panggung sandiwara ini juga ditentukan oleh Allah, tetapi diawali dan diakhirinya dengan kebaikan atau keburukan, kebahagiaan atau kesedihan, itu sepenuhnya berada di tangan si pemeran. Allah hanya menetukan alur cerita secara garis besar saja. Berhasil tidaknya panggung sandiwara ini, sesuai atau tidaknya panggung sandiwara dengan skenario yang sudah dibuat oleh Allah, sepenuhnya ditentukan oleh si pemeran. Oleh karena itu kemampuan improvisasi si pemeran sangat diperlukan dalam panggung sandiwara ini agar menghasilkan suatu cerita yang menarik.

Improvisasi ini akan menentukan baik buruknya cerita dalam panggung sandiwara ini, tetapi sayangnya dalam panggung sandiwara ini disiarkan secara live sehingga tidak ada yang namanya "take ulang" ataupun pengeditan cerita bila terjadi kesalahan yang dilakukan oleh si pemeran. Semuanya pemeran alam panggung sandiwara ini hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan adegan sesuai dengan skenario Allah dan apapun itu hasilnya, entah baik atau buruk, sesuai atau tidaknya dengan alur cerita yang diperankan, Allah akan tetap merekam semuanya dan terus akan merekam sampai pada akhirnya si pemeran akan pergi meninggalkan panggung sandiwara ini.



Senin, 20 Juni 2011

cuRcoL

Malam ini semakin larut, begitu juga dengan aku. Aku semakin larut dalam kepenatanku. Penat yang sepertinya tidak akan pernah usai. Penat akan semua masalah yang ada. Penat akan keadaan sekelilingku.
Ingin rasanya pergi sejenak dari lingkungan ini, memulai sesuatu yang baru dengan semua kesempatan yang baru. Rehat sejenak untuk kembali larut dalam kepenatan yang selama ini aku jalani.
Hmmm...apakah semua orang merasakan hal ini? Ataukah hanya aku seorang?
Jika hanya aku seorang, sungguh betapa pengecutnya aku ini. Lari meninggalkan masalah yang ada, hanya untuk mencari ketenangan sesaat. Sembunyi dibalik fatamorgana kata "tenang" yang bahkan aku sendiri tidak memahami kata "tenang" itu sendiri.
"You must still here to finished your job and do best for it. Belived that Allah will be back up you." itu mungkin yang bisa aku katakan pada diriku sekarang.

.:: keep smile and your spirit ::.

Sabtu, 18 Juni 2011

Life

Hidup itu layaknya deretan kata yang hanya menyisahkan beberapa spasi. Terkadang kita butuh koma (,) untuk mengistirahatkan perjalanan kita. Sering kali muncul tanda tanya (?) saat kita kehilangan arah. Sesekali juga menghadirkan tanda seru (!) saat kenyataan tak sesuai dengan yang diharapkan. Dan sadarlah bahwa perjalanan ini terkadang butuh peta & catatan sebagai petunjuk dan evaluasi jalan kita. Yakinlah bahwa titik (.) bukan akhir dari segalanya, karena masih banyak kata yang harus diuntai agar menjadi sebuah cerita kehidupan yang indah.

sumber : http://uniqpost.com/14245/quotes-of-life/

Jumat, 17 Juni 2011

???

disaat ingin menghapusmu, kamu ada dihadapku
disaat ingin melupakanmu, kamu membayangi pikirku
disaat ingin menjauh darimu, kamu mendekatiku
tapi...
disaat aku membutuhkanmu, kamu pergi meninggalkanku

sungguh aku tak tahu apa yang kamu mau dan aku tak mengerti dengan sikapmu

kamu buang dan injak aku sesukamu
kamu marahi aku saat kamu kesal
kamu caci aku saat aku lalai
kamu hina aku saat aku lemah
tapi...
kamu pungut aku saat kamu butuh

sekali lagi..
sungguh aku tak tahu apa yang kamu mau dan aku tak mengerti dengan sikapmu

aku ibarat mainan dihadapanmu
kamu angkat aku dan kamu jatuhkan aku sesukamu

aku ibarat gubuk dihadapmu
kamu datang dan pergi sesukamu tanpa kabar dan tanpa pesan

sekali lagi..
sungguh aku tak tahu apa yang kamu mau dan aku tak mengerti dengan sikapmu


Penat

Hari demi hari dijalani dengan aktivitas yang sama
Terus dan terus...
Ingin berontak tapi tiada daya
Ingin menghindar tapi tiada kuasa
Semua pikiran beradu jadi satu
Sungguh penat yang dirasa...
//tambahan